PROYEKSI
Berikut ini adalah materi pembelajaran mengenai Proyeksi,Sebagai
salah satu bagian dari materi mata pelajaran Membaca gambar mudah-mudahan ini
bisa bermanfaat….Salam SMK Bisa!!!
1.
Proyeksi
Piktorial, Ortogonal dan Pandangan
Proyeksi merupakan
cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan
suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi piktorial adalah cara
penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi. Sedangkan
proyeksi ortogonal merupakan cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya
mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Secara umum proyeksi dapat
dilihat pada gambar 9.4. dibawah ini :
Gambar 9.4. Proyeksi
A.
Proyeksi
Piktorial
Untuk menampilkan gambar-gambar tiga
dimensi pada sebuah bidang dua dimensi, dapat dilakukan dengan beberapa
macam cara proyeksi sesuai dengan aturan menggambar. Beberapa macam cara
proyeksi antara lain :
1)
Proyeksi
piktorial isometri
Untuk mengetahui apakah suatu gambar diproyeksikan dengan cara
isometri atau untuk memproyeksikan gambar tiga dimensi pada bidang dengan
proyeksi isometri, maka perlu diketahui ciri-ciri dan syarat-syarat untuk menampilkan
suatau gambar dengan proyeksi isometri.
Adapun ciri dan syarat
proyeksi tersebut sebagai berikut :
a) Ciri pada sumbu
- Sumbu x dan sumbu y
mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar.
- Sudut antara sumbu satu
dengan sumbu lainnya 120°.
b) Ciri pada ukurannya
Panjang gambar pada
masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambarnya.
Contoh :
Gambar 9.5. Proyeksi isometri
1)
Penyajian
Proyeksi Isometri
Penyajian gambar dengan
proyeksi isometri dapat dilakukan dengan beberapa posisi (kedudukan), yaitu
posisi normal, terbalik, dan horisontal.
a)
Proyeksi isometri dengan posisi normal
Contoh :
Gambar 9.6. Proyeksi isometri dengan posisi normal
a)
Proyeksi isometri dengan posisi
terbalik
Gambar 9.7. Proyeksi isometri dengan posisi terbalik
c. Proyeksi isometri dengan
posisi horisontal
Contoh :
Gambar 9.8.Proyeksi isometri dengan posisi horisontal
1.
Proyeksi
Dimetri
Pada proyeksi dimetri
terdapat beberapa ciri dan ketentuan yang perlu diketahui, ciri dan ketentuan
tersebut antara lain :
1. Ciri pada sumbu
Pada sumbu x mempunyai sudut
10°, sedangkan pada sumbu y mempunyai sudut 40°.
2. Ketentuan ukuran
Perbandingan skala ukuran
pada sumbu x = 1 : 1, dan skala pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z =
1 : 1
Contoh :
Contoh :
Gambar 9.9. Proyeksi dimetri
Keterangan :
- Ukuran pada sumbu x 40 mm
- Ukuran gambar pada sumbu y digambar 1/2 nya, yaitu 20 mm
- Ukuran pada sumbu z 40 mm
1.
Proyeksi
miring
Pada proyeksi miring, sumbu
x berhimpit dengan garis horisontal/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45°
dengan garis mendatar. Skala pada proyeksi miring sama dengan skala pada
proyeksi dimetri, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, dan pada sumbu y = 1 : 2,
sedangkan pada sumbu z = 1 : 1.
Contoh:
Gambar 9.10. Proyeksi miring
1.
Gambar
Perspektif
Dalam gambar teknik, gambar
perspektif jarang dipakai. Gambar perspektif dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
- Perspektif dengan satu titik hilang
- Perspektif dengan dua titik hilang
- Perspektif dengan tiga titik hilang
Contoh : TH (Titik Hilang)
Gambar 10.1. Perspektif dengan satu titik hilang
Gambar 10.1. Perspektif dengan satu titik hilang
2. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang
proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi
disebut proyektor. Selain proyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya
juga proyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain. Contoh-contoh
proyeksi ortogonal dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
A.
Proyeksi
ortogonal dari sebuah titik
Keterangan Gambar
Panah paling atas : Proyektor
Panah ditengah :Bidang proyeksi
Panah dibawah : Proyeksi
Gambar 10.2.
Proyeksi ortogonal dari sebuah titik
B.
Proyeksi
ortogonal dari sebuah garis
Gambar 10.3. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis
C.
Proyeksi
ortogonal dari sebuah bidang
Gambar 10.4. Proyeksi ortogonal dari sebuah
bidang
A.
Proyeksi
ortogonal dari sebuah bidang
Gambar 10.4. Proyeksi ortogonal dari sebuah
bidang
B.
Proyeksi
ortogonal dari sebuah benda
Gambar 10.5. Proyeksi ortogonal dari sebuah
benda
3.
Proyeksi
Pandangan
Proyeksi Eropa dan Amerika
Proyeksi Eropa dan Amerika merupakan proyeksi yang
digunakan untuk memproyeksikan pandangan dari sebuah gambar tiga dimensi
terhadap bidang dua dimensi.
a.
Proyeksi
Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga
proyeksi sudut pertama, juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masing pengarang buku yang
menjadi refrensi. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi
yang letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya (lihat gambar 2.3).
Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka= Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang
Gambar 10.6. Proyeksi Eropa
a)
Proyeksi
Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan
juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama
dengan arah pandangannya (lihat gambar 2.4).
Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka = Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang
Gambar 10.7. Proyeksi Amerika
Pemilihan pandangan depan
Pemilihan pandangan depan dari benda yang
akan disajikan dalam gambar adalah sangat penting. Karena pandangan depan dapat
langsung memberikan keterangan bentuk benda yang sebenarnya dan jumlah
pandangan depan juga ditentukan oleh pandangan depan tersebut. Pandangan depan
tidak selalu berarti bagian depan dari benda itu sendiri. Pandangan depan
adalah bagian benda yang dapat memberikan cukup keterangan mengenai bentuk khas
atau fungsinya.
Perbandingan antara Proyeksi Eropa dan Proyeksi Amerika
Keuntungan Proyeksi Amerika
Diawal bab Proyeksi telah dijelaskan bahwa kedua proyeksi tersebut
dapat sama-sama dipakai, sesuai dengan standar ISO.
Negara Aamerika Serikat dan Jepang telah menentukan untuk memakai
proyeksi Amerika. Hal ini didasarkan pada keuntungan dari cara ini disbanding
dengan proyeksi Eropa, keuntungan-keuntungannya sebagai berikut:
1.
Dari
gambar, bentuk benda dapat langsung dibayangkan. Dengan pandangan depan sebagai
patokan dan bendanya muncul seperti aslinya.
2.
gambarnya
mudah dibaca, karena hubungan anatara gambar yang satu dengan yang lain dekat.
Tidak saja mudah dibaca, tetapi jarang terjadi salah pengertian.Cukup mudah
lagi (terutama) pada benda-benda yang panjang, susunan pandangan depan dan
pandangan samping mudah sekali dibaca.
3.
pandangan
yang berhubungan diletakkan berdekatan, oleh karena itu mudah untuk memberi
ukuran-ukurannya. Tidak mungkin terjadi salah pembacaan ukuran. Bagi teknisi
(operator mesin) lebih sederhana.
4.
dengan
proyeksi Amerika mudah memberi pandangan tambahan atau pandangan setempat.
Simbol Proyeksi
Untuk membedakan proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika, perlu diberi
lambang proyeksi. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128), telah ditepkan bahwa cara
kedua proyeksi boleh dipergunakan. Sedangkan untuk keseragaman ISO, gambar
sebaiknya digambar menurut proyeksi Eropa (Kuadran I atau dikenal dengan
proyeksi sudut pertama).
Dalam sebuah gambar tidak diperkenankan terdapat gambar dengan
menggunakan kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi ditempatkan disisi
kanan bawah kertas gambar. Simbol/lambang proyeksi tersebut adalah sebuah
kerucut terpancung.
Simbol
Proyeksi Eropa
Simbol Proyeksi Amerika
Anak Panah
Anak panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan
tempat/posisi atau arah potongan, sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas
garis ukur atau disisi kiri garis ukur.
Gambar 11.2. Anak panah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar